Jumat, 15 Maret 2013

Semoga

Semoga aku tak tuli, saat kamu mengetuk pintu hatiku. Karena aku takut, membiarkanmu berdiri sendiri di luar, kemudian berlalu. Jika kau berlalu, lagi-lagi aku harus melewati jam-jam panjang sendiri. Dan angin gelisah kembali datang melalui celah jendelaku. (Sadgenic. Rahne Putri)

Pilihanku

Ada saat di mana kita tidak perlu menoleh ke belakang. Jangan lihat lagi apa yang sudah ikhlas kita tinggalkan. Aku percaya, itu akan meringankan langkah, untuk menjemput sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih melegakan. Sesuatu yang membuat kita bersyukur, karena menjemputnya dengan tangan yang sengaja sudah dikosongkan. Sungguh itu tidak semudah bernafas. Aku terdiam terlalu lama untuk menahan diri tidak menoleh ke belakang. Saat aku berhenti, waktu tak ikut menemani. Dia terus berjalan. Pilihanku, tertinggal jauh di masa lalu atau ku kejar waktu dengan harapan. Kuputuskan untuk mengejar waktu, semoga tak tersandung lagi oleh bayanganmu. Dan.... Semoga aku tidak berjalan mundur. (Sadgenic. Rahne Putri)

Datang

Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan pernah bertanya kenapa baru datang sekarang. Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan membuatmu berdiri di depan pintu terlalu lama. Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya, hati mana saja yang sudah kau lewati untuk sampai di sini. Karena dengan langkahmu, aku terbangun, dari mati suri yang kunina-bobokan sendiri. Kalu kamu datang, tolong jangan pergi. Aku lelah menjaga pintu. Kalau kamu datang, aku berani bersumpah, aku tenang. (Sadgenic. Rahne Putri)