Film Terbaik
1. 'Sang Pemimpi', merupakan film penutup akhir tahun yang terbaik. Dari segi cerita, film garapan Riri Riza itu lebih menarik ketimbang film pertamanya, 'Laskar Pelangi'. Film yang menampilkan Ariel sebagai artis pendukungnya tersebut menyuguhkan cerita yang lebih kompleks. Mulai dari hubungan antara ayah dan anak, problematika remaja pinggiran, hingga ketidakmerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.
2. 'Jamila dan Sang Presiden', hadir untuk 'menyentil' para penguasa republik ini. Masalah human trafficking dan woman abuse merupakan masalah sosial yang dihadapi Indonesia, disajikan lewat layar lebar produksi MVP Pictures dan Satu Merah Panggung itu. Film 'Jamila dan Sang Presiden' merupakan wujud kekritisan sang sutradara Ratna Sarumpaet menanggapi masalah yang ada di negara ini.
3. 'Merantau', hadir ketika industri film Indonesia tengah banjir film horor dan drama. Film bergenre aksi itu menampilkan atlit pencak silat, Iko Uwais, sebagai bintang utamanya. Tak hanya di Indonesia, 'Merantau' juga mendapat sambutan positif di luar negeri. Buktinya, film tersebut menjadi film penutup di Puchon International Fantastic Film Festival yang digelar di Korea Selatan pada 16 hingga 26 Juli lalu.
4. 'Garuda di Dadaku', mengangkat tema yang jarang diangkat oleh sineas Indonesia, yaitu tema nasioalisme dan sepakbola. Di ajang Festival Film Indonesia 2009, film itu mendapat penghargaan spesial. Sang bintang utama, Emir Mahira, juga dinominasikan di kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik.
5. 'Ruma Maida', bisa dinilai salah satu film yang paling serius penggarapannya. Lewat film tersebut, sang sutradara, Teddy Soeriaatmadja ingin mengajak para penontonnya untuk sedikit memaknai perjuangan. Ia pun menampilkan dua sisi perjuangan perjuangan. Maida berjuang untuk mencerdaskan anak jalanan di masa kini, dan dua sejoli yang memperjuangkan nilai-nilai bangsa di zaman penjajahan.
Film Terkontroversial
1. 'Air Terjun Pengantin', film garapan sutradara Rizal Mantovani itu menarik perhatian masyarakat karena menampilkan aksi bikini Tamara Blezynski. Begitu dirilis, film produksi Maxima Picture itu langsung diserbu penonton.
2. 'Perempuan Berkalung Sorban', menuai kontroversi ketika Sutradara dan aktor Deddy Mizwar menyebut film yang dibintangi oleh Revalina S. Temat itu sebagai film yang gagal. Sutradara film 'Naga Bonar Jadi 2' itu juga menganggap film 'Perempuan Berkalung Sorban' telah menghina atau melecehkan ajaran agama tertentu. Film yang bertujuan mengangkat isu gender malah dinilai Deddy merendahkan martabat perempuan.
3. 'Romeo and Juliet', mendapat penolakan dari suporter klub sepakbola the Jak dan Viking. Saat perilisan film itu, sang sutradara, Andibachtiar Yusuf dipukuli oleh oknum Viking.
4. 'Paku Kuntilanak', dicekal oleh Majelis Ulama Indonesia. Masalahnya, sang bintang utama, Dewi Persik tampil terlalu syur di film itu. Bahkan, puting DP sempat mengintip di salah satu adegannya.
5. 'Suster Keramas', senasib dengan Paku Kuntilanak. Film yang juga diproduksi Maxima itu ditolak pemutaran oleh MUI Samarinda. MUI keberatan karena film tersebut menampilkan bintang porno asal Jepang, Rin Sakuragi, sebagai bintang utamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar