Rabu, 18 April 2012

Setahun yang Lalu

Semua berawal dari setahun yang lalu, entah dari mana berawal tapi semuanya begitu jelas di depan mata. Hanya memejamkan mata dan aku dapat melihatnya seperti sedang menyaksikan film. Kamu... iya kamu yang di sana... ingatkah kamu dengan setahun yang lalu? ingatkah saat kamu menjemputku sepulang les? ingatkah kamu saat menjemputku selesai Ujian Nasional? ingatkah kamu saat kita belajar untuk persiapan SNMPTN? terdengar aneh memang untuk sepasang kekasih yang kebanyakan mereka menghabiskan waktu mereka untuk pergi bersama melihat hal-hal yang romantis. Tapi bagiku itu semua istimewa.
Hey kamu! iya kamu! masihkah kamu mengingat itu semua? Bagaimana bisa kamu melupakannya sedangkan disitu ada aku dan kamu! Bagaimana bisa kamu melupakan itu semua sedangkan aku masih mengingatnya dengan jelas sampai detik ini! Setahun yang lalu.... selama itu aku menghabiskan waktu dengan kenangan-kenangan yang terkadang terlintas di benak. Terkadang aku tersenyum kecil mengingat "kita" dulu bahkan terkadang beberapa tetes airmata jatuh ke pipiku. Pernahkah engkau mengalaminya?
Aku masih ingat bagaimana semangatmu untuk mendapatkan mimpi-mimpimu. Aku ingat bagaimana dulu kau menduakan aku dengan waktumu bersama buku dan setumpuk soal demi mengejar semua impianmu. Bodoh memang tapi itulah kenyataannya. Sampai akhirnya aku sadar, bukan hal yang mudah untuk mendapatkan semua impianmu dan aku melepaskanmu. Tapi sadarkah engkau bahwa tidak mudah juga menjadi aku? Berteman dengan airmata itu tidak mudah.

Aku senang ketika kamu masih ingat dengan Chelsea, klub bola kesukaanku. Mungkin itu terlalu biasa, tapi jujur ketika menerima pesanmu saat itu rasanya lega :) Setidaknya kau masih inget sesuatu tentangku.

Hey kamu! iya kamu! masih kamu! Aku masih ingat bagaimana kamu memanggilku dengan panggilan yang berbeda dari teman-temanku. Aku merindukan itu, bolehkah aku mendengarnya sekali lagi. Entah kenapa rasanya nyaman ketika engkau memanggilku dengan nama itu.

Mungkin aku bukan yang pertama atau spesial untukmu, mungkin kau menganggapku aneh. wanita mana yang memberikan hadiah kelinci untuk seorang pria? wanita mana yang memberikan 15 burung origami dengan warna yang berbeda lengkap dengan 15 pesan berbeda yang kuselipkan di dalamnya di saat kita berpisah. Hey! masihkah kau menyimpannya pak dokter? Aku tidak berharap banyak kau menyimpan origami burung itu, tapi aku masih ingat saat kau memintanya ketika kita masih bersama dulu. Banyak orang bertanya "apa dia pernah ngasih sesuatu ke kamu ki?" aku jawab "tidak" tapi tahukah engkau, hati kecilku mengatakan semua tentang kita itu sudah cukup istimewa untukku.

Kadang aku berpikir betapa egoisnya diri ini dulu. Selalu memintamu untuk selalu ada menemaniku. Tapi tahukah kamu, aku hanya ingin merasakan seperti apa yang wanita lain rasakan.

Tahukah kamu? terkadang aku masih berharap jika suatu saat kita bisa dipertemukan kembali. Kamu dengan gelar doktermu dan aku sebagai seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Mon cheri, teruslah kejar impianmu. Aku tahu betul apa yang kau ingiinkan. Semoga seorang wanita yang berprofesi sama sepertimu nantinya bisa menemanimu dan mengerti bagaimana kamu seperti yang selama ini kamu inginkan. Maaf aku tidak bisa menjadi wanita itu.

Engkau mengajari aku banyak hal, mengajari bagaimana rasanya berteman dengan air mata, bagaimana rasanya dikecewakan, bagaimana rasanya berteman dengan kesendirian dan bagaimana rasanya mengikhlaskan sesuatu yang kita sayang itu untuk pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar